##PROSES ORGANISASI
Dalam suatu organisasi tentunya dibutuhkan berbagai proses untuk
mencapai tujuan dari organisasi itu sendiri, kali ini saya akan membahas
proses organisasi dengan cara mempengaruhi dan proses pengambilan
keputusan.
1. Proses Mempengaruhi
-Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah suatu kegiatan atau keteladanan yang menunjukan hal
baik maupun tidak baik,yang dilakukan secara langsung ataupun secara
tidak langsung, sehingga mengakibatkan suatu perubahan perilaku serta
kebiasaan, baik itu individu atau kelompok.
-Elemen-elemen yang ada dalam suatu proses mempengaruhi antara lain :
1.Orang yang mempengaruhi
2.Metode yang digunakan untuk mepengaruhi,dan
3.Orang yang di pengaruhi
- Metode mempengaruhi
1.Kekuatan fisik
2.Penggunaan sanksi
3.Keahlian
4.Kharisma (daya tarik)
Contoh Kasus :
Pada tahun 2011 lalu, nama Muhammad Nazaruddin ramai diperbincangkan.
Selain dikenal sebagai politisi karena jabatannya sebagai Bendahara
Umum Demokrat, dia ternyata dikenal juga sebagai pengusaha. Dia
bertambah terkenal belakangan sejak namanya kembali disebut-sebut di
berbagai pemberitaan karena tersangkut masalah hukum. Kasus yang terbaru
yang membelit Nazaruddin dan sekaligus mengegerkan Partai Demokrat
adalah dugaan keterlibatannya dalam kasus suap kepada Wafid Muharram,
mantan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kasus itu membuat
para anggota Partai Demokrat bersikap malu dan telah mempengaruhi juga
organisasi HMI ( Himpunan Mahasiswa Islam) yang dimana Nazaruddin
tersebut pernah menjadi anggota organisasi tersebut. Membuat HMI merasa
malu, dan banyak komentar yang pedas dilontarkan tentang perilaku
Nazaruddin tersebut. Kasus itu juga kabarnya mengusik Istana (Presiden
SBY). Sehingga beredar pula kabar, Nazaruddin bisa saja dipecat dari
jabatannya di partai.
2. Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang
terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam
organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan
dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan
keputusan. Terdapat 4 metode bagaimana cara organisasi dalam
pengambilan keputusan, ke 4 metode tersebut adalah : yaitu kewenangan
tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert
opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion),
dan kesepakatan (consensus).
Keempat metode menurut Adler dan Rodman yaitu :
1.Kewenangan terhadap diskusi
2.Pendapat Ahli
3.Kewenangan setelah diskusi
4.Kesepakatan
Keempat metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman,
satu sama lainnya tidak dapat dikatakan metode satu terbaik yang
digunakan dibanding metode yang lainnya, dapat dikatakan efektif jika
metode yang mana yang paling cocok digunakan dalam keadaan dan situasi
yang sesuai bergantung pada faktor :
* Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan
*Tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
*Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
Contoh Kasus:
Pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan mutu sekolah dalam
rangka pendidikan nasional. Esensi dari MPMBS adalah otonomi sekolah dan
pengambilan keputusan partisipatif untuk mencapai sasaran mutu sekolah
(Depdiknas, 2000). Otonomi dalam si … keputusan untuk memenuhi kebutuhan
mutu sekolah dalam rangka pendidikan nasional. Esensi dari MPMBS adalah
otonomi sekolah dan pengambilan keputusan partisipatif untuk mencapai
sasaran mutu sekolah (Depdiknas, 2000).Otonomi dalam sistem dan pen …
organisasi. Begitu juga dalam organisasi kependidikan, keputusan
pendidikan merupakan faktor esensial dalam menentukan
kebijakan-kebijakan pendidikan. Oleh karena itu sebuah keputusan
pendidikan perlu ditentukan melalui proses pengambilan keputusan …
Dalam era desentralisasi, sekolah memiliki otonomi yang
seluas-luasnya yang menuntut peran serta masyarakat secara optimal.
Bentuk nyata dari otonomi pendidikan dan otonomi sekolah adalah
manajemen berbasis sekolah.Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS) atau School Based Management merupakan pengkoordinasian dan
penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah
dengan melibatkan semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah
(stakeholders) secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk
memenuhi kebutuhan mutu sekolah dalam rangka pendidikan nasional.
Esensi dari MPMBS adalah otonomi sekolah dan pengambilan keputusan
partisipatif untuk mencapai sasaran mutu sekolah (Depdiknas,
2000).Otonomi dalam sistem dan pengelolaan pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat (Caldwell
dan Spinks, 1992). Konsep ini merupakan suatu bentuk pengelolaan sekolah
yang menjamin sekolah memiliki otonomi yang luas dalam mengelola
pembelajaran,sumber dayanya,menentukan kebijakan yang sesuai dengan
keinginan lembaga dan masyarakat,serta dalam pengelolaannya melibatkan
orang tua dan masyarakat, dan tidak mengabaikan kebijakan nasional.Melalui kebijakan ini, pihak sekolah memiliki keleluasaan dalam
pengambilan keputusan tentang pengelolaan sumber daya, kurikulum,dan
peningkatan profesionalisme guru dan staf.Hal ini tentu menuntut
keleluasaan guru dan karyawan dalam berapresiasi dan berinovasi sesuai
dengan kondisi lingkungan yang ada,tanpa harus terikat dengan
aturan-aturan kurikulum yang ketat.
Nama : Yudha Eka Saputra
Kelas : 2ka29
NPM : 17111606
Referensi Materi :
http://blog.elearning.unesa.ac.id/tag/contoh-kasus-dan-contoh-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar